Artikel

Kuliah Kunjungan Lapang, Implementasi dan Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Sebagai Materi Komplemen Pada Mata Kuliah Kapal Non Ferro

Penulis : | Ditebitkan : 16 Januari 2020 | Kategori : Berita Utama

Rabu, 15 Januari 2020. Bertempat di PT. Blambangan Raya Perkasa telah berlangsung Kuliah Lapang dengan mata kuliah Kapal Non Ferro. Kegiatan ini berlangsung di Galangan kapal, yang menjadi tempat industri dan reparasi kapal yang bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa tentang bagaimana proses pembuatan kapal non ferro, dalam hal ini terfokus pada kapal dengan material Kayu dan Fiber. Kegiatan ini disambut dengan baik oleh jajaran direksi dari PT. Blambangan Raya Perkasa. Bapak Hafes Haris Arya Suradi selaku direktur utama, dan Bapak Heri Siswanto selaku direktur bagian produksi, kegiatan ini juga didampingi oleh Dosen TMK yaitu Bapak Yeddid Yonatan E.D S.T.,M.S., Heri Inprasetyobudi S.T.,M.T., Rahmat Eko S.T.,M.T., dan Bapak IGNA Satria Prasetya S.T.,M.T ikut dalam kegiatan ini.

Bapak Heri Siswanto Selaku Direktur Bagian Produksi

Bapak Hafes Haris Arya Suradi selaku direktur utama, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Dalam kuliah lapang ini, para mahasiswa diajak berkeliling galangan sembari dijelaskan langkah-langkah pembuatan serta perawatan kapal dari material non ferro oleh Bapak Wahyu (Selaku Pimpinan Proyek) yang menjadi pemateri, untuk sesi pertama bapak Wahyu menjelaskan bagaimana cara proses pembuatan kapal kayu, dalam hal ini kapal kayu terbagi menjadi dua metode dalam proses pengerjaanya, yakni metode tradisional dan konvensional, pemilihan material kayu juga berpengaruh dalam konstruksi dan kekuatan kapal. Untuk kapal kayu di Galangan ini  menggunakan konstruksi memanjang, Untuk pemilihan kayu diusakan memiliki urat kayu yang tidak putus, sedikit tips dari Pak Wahyu, dalam memilih kayu, usahakan mencari kayu dengan posisi urat yang berada ditengah, itu dipastikan urat kayu tidak putus, kayu yang digunakan adalah kayu Merbabu, dan kayu tersebut didapat dari luar kota Banyuwangi, untuk menghindari kebocoran air yang masuk lewat celah celah badan kapal, digunakan perekat dari damar, dan  ketika damar bersentuhan dengan air, maka damar tersebut akan mengembang dan menutup celah-celah sambungan kayu pada badan kapal. dalam beberapa kapal, ada kapal kayu yang kemudian dilapisi dengan fiber, itu bertujuan untuk mencegah cacing laut memakan kayu pada kapal tersebut. Para mahasiswa juga diajak untuk naik ke kapal dan melihat bagian bagian dari kapal kayu sembari dijelaskan fungsi dari bagian bagian tersebut.

Untuk sesi kedua mahasiswa bergeser dari divisi kapal kayu, ke divisi kapal fiber. Di sesi ini mahasiswa dijelaskan tentang bagaimana proses pembuatan kapal fiber mulai dari pembuatan cetakan hingga proses pelapisan, dalam proses pembuatanya mula mula cetakan dibuat sesuai dengan desain yang ada, kemudian ketika cetakan sudah jadi, cetakan dilapisi dengan wax dan pva dan kemudian gel coat ditambahkan setelah gel coat mengering lapisan met dan dipasang konstruksi penguat kemudian diresin untuk mengeraskan lapisan tersebut. proses pelapisan dengan met dilakukan berulang hingga ketebalan yang ditentukan, untuk pembuatan kapal fiber dengan ukuran agak besar, cetakan dibuat bagian perbagian, dan nantinya disambung untuk menjadi satu kapal yang utuh, sistem ini hampir sama dengan sistem blok dalam pembuatan kapal baja, untuk jangka waktu pembuatan kapal ukuran sedang biasanya dibutuhkan waktu 3 bulan hingga jadi,  kemudian mahasiswa bergeser untuk melihat bagian kapal fiber sembari dijelaskan kembali.

Kegiatan ini berlangsung setengah hari dan berakhir jam 12 siang, kemudian pada akhir kegiatan tersebut, dilakukan sesi foto bersama mahasiswa TMK angkatan ke dua, para dosen dan jajaran dewan direksi PT. Blambangan Raya Perkasa.